Loading...
Mempersiapkan pengalaman terbaik untuk Anda
Di dalam dunia pertukangan ataupun pekerjaan kasar terdapat beberapa peralatan yang sangat membantu dan memudahkan pekerjaan. Salah satunya adalah gerinda yang biasa digunakan untuk memotong benda berbahan logam dll. Selain itu gerinda juga biasa digunakan untuk mengasah benda agar lebih tajam dan juga untuk mengikis permukaan benda agar lebih halus.
Namun ada kalanya gerinda yang digunakan mengalami masalah seperti cepat panas, konslet / korslet, gerinda yang mati nyala, kerusakan pada carbon brush, kerusakan pada lamel komutator, armature dan bearing.
Penyebab Dan Cara Mengatasi Gerinda Yang Cepat Panas
Nah di artikel kali ini kami akan membahas mengenai penyebab kerusakan gerinda yang cepat panas beserta cara memperbaiki dan mengatasi gerinda yang cepat panas.
1. Bearing Macet
Bearing merupakan bantalan tempat berputarnya poros. Jika bearing pada gerinda dalam kondisi macet maka akan timbul gesekan antara bearing dan poros sehingga membuat perputaran poros pada mesin menjadi berat.
Semakin lama gesekan tersebut terjadi maka akan menimbulkan panas pada gerinda. Oleh karena itu perlu dilakukan pembersihan / pelumasan pada bearing dan jika perlu lakukan penggantian bearing yang baru untuk mengatasi gerinda yang cepat panas.
2. Kerusakan Pada Bearing
Selain bearing yang macet ternyata ada juga masalah lain yang sering timbul pada bearing yaitu bearing yang koclak / oblag (goyang-goyang). Bearing yang koclak tersebut membuat perputaran poros mesin gerinda menjadi tidak seimbang.
Ketidakseimbangan tersebut membuat poros mesin menjadi goyang dan juga menyenggol bagian gerinda lainnya. Hal itu menjadi penyebab timbulnya gesekan pada gerinda sehingga menyebabkan gerinda cepat panas. Solusi dari bearing yang koclak adalah dengan penggantian bearing baru sehingga permasalahan gerinda yang cepat panas dapat teratasi.
3. Carbon brush Yang Sudah Habis Atau Tidak Sesuai
Carbon brush merupakan komponen yang ada pada gerinda dan digunakan untuk menghubungkan lilitan stator dengan lilitan angker (armature rotor). Komponen ini membuat aliran listrik dapat mengalir pada kedua lilitan tersebut.
Carbon brush biasanya terletak dan menempel pada lamel komutator. Komponen ini memiliki pegas yang memberikan tekanan sehingga ketika lamel komutator berputar dengan kencang maka carbon brush ini tetap menekan dan tetap memberikan suplay arus pada lilitan rotor melalui lamel komutator.
Penggunaan gerinda yang terlalu sering membuat carbon brush mengecil akibat terkikis oleh lamel komutator. Ketika hal tersebut terjadi maka kekuatan pegas akan bergurang dan menyebabkan gerinda cepat panas. Jika gerinda kalian cepat panas yang disebabkan oleh carbon brush yang mulai mengecil maka perlu dilakukan penggantian carbon brush yang cocok dan tahan lama.
4. Permasalahan Pada Lamel Komutator
Lamel komutator merupakan bagian yang menghubungkan carbon brush dengan lilitan rotor (bagian yang berputar). Kerusakan pada lamel komutator menjadi salah satu penyebab gerinda cepat panas.
Lamel komutator yang masih bagus ditandai dengan bentuk yang masih simetris (tidak cekung) dan masih berwarna orange. Sedangkan lamel komutator yang sudah tidak baik ditandai dengan bentuk yang cekung dan berwarna hitam. Lamel komutator yang sudah tidak baik membuat arus tidak mengalir maksimal ke rotor.
Solusi lamel komutator yang sudah usang adalah dengan membersihkannya dan jika sudah tidak layak pakai maka perlu dilakukan penggantian lamel komutator yang baru.
5. Kumparan Yang Rusak
Hal lain yang menyebabkan gerinda cepat panas adalah kumparannya yang sudah rusak. Cara mengetahui bahwa kumparan gerinda sudah rusak adalah warna kumparan telah berwarna hitam atau merah terbakar dan isolasi kumparannya sudah meleleh.
Selain mengidentifikasi secara langsung, kerusakan kumparan dapat diamati pada saat gerinda digunakan, seperti suara sudah tidak halus dan banyaknya bunga api yang timbul pada lamel komutator.
Hal yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kerusakan kumparan ini adalah dengan menggulung ulang menggunakan kumparan yang baru. Namun hal ini perlu dilakukan oleh orang yang sudah ahli seperti tukang servis.
6. Kualitas Gerinda Yang Rendah
Salah satu penyebab mengapa gerinda cepat panas adalah karena komponen yang digunakan berkualitas rendah. Ada beberapa ciri atau karakteristik untuk mengidentifikasi gerinda yang memiliki kualitas rendah diantaranya adalah harga lebih murah dibandingkan harga pada umumnya, build quality yang tidak kokoh, beratnya ringan dan sering mengalami masalah.
Oleh karena itu disarankan untuk menggunakan gerinda dengan kualitas yang baik. Kalian tentunya tidak asing dengan ungkapan "Ada harga ada barang" yap betul, semakin tinggi harga suatu barang semakin baik pula kualitasnya. Hal tersebut juga berlaku pada gerinda.
Lebih baik memilih gerinda yang lebih mahal namun awet daripada memilih gerinda yang murah namun cepat rusak. Dan juga lebih baik membeli gerinda bekas namun berkualitas tinggi daripada gerinda murah namun kualitasnya buruk.
7. Putusnya Aliran Listrik Pada Salah Satu Kumparan Stator
Stator merupakan sepasang gulungan (kumparan) tembaga yang memiliki dua jalur listrik dan menjadi bagian mesin gerinda yang tidak bergerak. Putusnya salah satu jalur listrik Stator membuat aliran listrik di jalur tersebut tidak mengalir. Hal itu menyebabkan perputaran armature menjadi tidak beraturan dan dapat menyenggol (menggesek) stator.
Gesekan yang terjadi antara armature dan stator menyebabkan mesin gerinda cepat panas dan yang lebih parah dapat menyebabkan korsleting listrik yang membuat gulungan stator terbakar.
8. Mesin Yang Tidak Stabil
Mesin yang bekerja dalam kondisi tidak stabil juga menjadi penyebab mengapa gerinda cepat panas. Beberapa hal yang menyebabkan mesin gerinda tidak stabil diantaranya :
Untuk mengatasi masalah ketidakstabilan mesin tersebut maka perlu dilakukan pengecekan mendetail. Jika terdapat bagian yang sudah tidak normal maka perlu dilakukan perbaikan jika perlu mengganti beberapa komponennya.
Antasida adalah obat untuk meredakan gejala akibat asam lambung berlebih, seperti nyeri ulu hati, kembung, mual, atau rasa panas di dada. Obat ini bisa digunakan dalam pengobatan sakit maag, penyakit asam lambung (GERD), tukak lambung, atau gastritis.
Antasida (antacid) bekerja dengan cara menetralkan asam lambung sehingga keluhan akibat naiknya asam lambung akan mereda. Obat ini dapat bekerja dalam hitungan jam setelah diminum. Namun, antasida hanya bisa meredakan gejala dan tidak dapat mengobati penyebab meningkatnya asam lambung.
Sukralfat atau sucralfate adalah obat untuk mengatasi tukak lambung, ulkus duodenum, atau gastritis kronis. Sukralfat tersedia dalam bentuk tablet, kaplet, dan suspensi yang hanya boleh digunakan dengan resep dokter.
Sukralfat bekerja dengan cara menempel di bagian lambung atau usus yang terluka. Obat ini melindungi lukadari asam lambung, enzim pencernaan, dan garam empedu. Dengan begitu, sukralfat mencegah luka menjadi semakin parah dan membantu penyembuhan luka lebih cepat.
Jika nantinya dengan penerapan pola hidup sehat tersebut kekambuhan sakit maag masih sering terjadi dan belum dapat teratasi dengan secara mandiri, maka sebaiknya periksakan diri anda ke dokter penyakit dalam.
sumber : alodokter
Manfaat menggunakan lifeline sangat besar, tidak hanya bagi keselamatan pekerja tetapi juga bagi keselamatan keseluruhan di tempat kerja. Penggunaan lifeline dapat mengurangi risiko kecelakaan serius atau fatal yang bisa terjadi jika pekerja jatuh dari ketinggian.
Selain itu, dengan meningkatkan keselamatan kerja, penggunaan lifeline juga dapat mengurangi biaya yang terkait dengan kecelakaan kerja, seperti biaya medis, kompensasi pekerja, atau penundaan proyek. Dengan demikian, lifeline bukan hanya merupakan alat pengaman individual, tetapi juga merupakan investasi penting untuk keselamatan dan kesejahteraan pekerja serta kelangsungan bisnis.
Jenis-Jenis Lifeline
Terdapat empat jenis utama lifeline yang digunakan dalam berbagai aplikasi keselamatan dan industri. Mari kita jelaskan lebih detail tentang masing-masing jenis:
Komponen Utama Lifeline
Komponen-komponen utama lifeline adalah unsur-unsur kunci yang bekerja bersama-sama untuk memberikan perlindungan dan keamanan kepada pekerja yang menggunakan lifeline. Berikut penjelasan tentang masing-masing komponen:
Dalam menjaga keselamatan di lingkungan kerja berpotensi berbahaya, lifeline merupakan alat yang sangat penting. Dengan memilih dan menggunakan lifeline yang tepat, pekerja dapat bekerja dengan lebih percaya diri dan aman di ketinggian, mengurangi risiko jatuh bebas dan cedera yang serius. Namun, keselamatan tidak hanya tergantung pada pemilihan lifeline yang sesuai, tetapi juga pada pemahaman dan penggunaan yang benar oleh para pekerja.
Pentingnya kesadaran dan pelatihan dalam penggunaan lifeline tidak boleh diabaikan. Para pekerja perlu diberikan pemahaman mendalam tentang cara menggunakan lifeline dengan benar, termasuk cara memasangnya, mengaitkan diri dengan benar, dan melakukan inspeksi rutin untuk memastikan kondisi lifeline tetap optimal. Hal ini akan memastikan bahwa lifeline dapat berfungsi sebagaimana mestinya dalam situasi darurat dan memberikan perlindungan maksimal bagi para pekerja.
Lifeline adalah alat penting yang digunakan dalam berbagai industri untuk melindungi keselamatan para pekerja di lingkungan kerja yang berpotensi berbahaya. Beberapa contoh penggunaan lifeline meliputi:
Tips Memilih Lifeline yang Tepat
Ketika memilih lifeline, ada beberapa faktor penting yang perlu dipertimbangkan agar memastikan keselamatan dan kinerja optimal. Berikut adalah beberapa tips dalam memilih lifeline yang tepat:
1. Control Panel Fire Alarm
Dalam instalasi fire alarm system dibutuhkan sebuah panel, karena sistem ini bekerja secara otomatis. Sehingga membutuhkan panel untuk mengontrol semuanya.
Panel tersebut bernama MCFA (Master control fire alarm) atau yang lebih sering disebut dengan panel fire alarm. MCFA akan berperan sebagai panel pusat yang akan mengatur dan mengendalikan semua detektor dan alarm bell yang terpasang.
Jadi semua data dan sinyal yang diberikan detector akan diolah MCFA. Kemudian baru mengeluarkan output berupa suara bunyi alarm maupun disertai dengan indikator visual. Dengan seperti ini, petugas yang memiliki tanggung jawab di bangunan tersebut bisa segera mengetahui lokasi kebakaran.
2. Audible Visual Fire Alarm
Menjadi komponen yang sangat penting, karena komponen inilah yang akan memberikan tanda kepada orang-orang disekitar jika sedang terjadi kebakaran. Nah, komponen peringatan fire alarm ini dibagi menjadi 3 macam dengan fungsi yang berbeda-beda, sebagai berikut.
Sebenarnya beberapa jenis audible visual fire alarm memiliki fungsi dan tujuan yang sama. Hanya saja, Anda bisa sesuaikan dengan peringatan seperti apa yang sedang dibutuhkan untuk proteksi bangunan Anda.
3. Power Supply
Seperti yang kita tahu bahwa, fire alarm system memiliki banyak detector, apalagi yang menggunakan model Full Addressable. Maka dari itu, dibutuhkan daya listrik yang lumayan besar agar semua detektor bisa terus aktif dan siap siaga.
Itulah mengapa dibutuhkan peran power supply untuk terus memberikan daya listrik ke seluruh jaringan instalasi sistem alarm kebakaran.