APD harus sesuai dengan potensi bahaya yang terdapat di area kerja dan standar yang ditetapkan. Terdiri dari :
a. Pelindung kepala Fungsi: melindungi kepala dari benturan, terantuk, kejatuhan atau terpukul benda tajam atau benda keras, paparan radiasi panas, api, percikan bahan kimia, dan suhu ekstrem. Jenis: helm keselamatan (safety helmet/ hard hat), topi atau tudung kepala, penutup/ pengaman rambut, dll.
b. Pelindung mata dan wajah Fungsi : melindungi mata dan wajah dari paparan bahan kimia berbahaya, partikel-partikel yang melayang di udara, percikan benda-benda kecil, panas atau uap panas, radiasi, benturan atau pukulan benda keras atau benda tajam. Jenis: kacamata keselamatan (spectacles), safety goggles, tameng muka (face shield), serta gabungan masker, tameng muka dan kacamata pengaman (full face masker).
c. Pelindung telinga Fungsi: melindungi telinga dari paparan kebisingan atau tekanan. Jenis: sumbat telinga (earplug) dan penutup telinga (earmuff).
d. Pelindung pernapasan Fungsi: melindungi organ pernapasan dengan cara menyalurkan udara bersih dan sehat dan/ atau menyaring paparan bahan kimia, partikel berupa debu, kabut (aerosol), uap, asap, gas/ fume dan sebagainya. Jenis: masker, respirator (particulate respirator dan chemical cartridge/ gas mask respirator), Powered Air-Purifying Respirator (PAPR), Self-Contained Breathing Apparatus (SCBA) dan Self-Contained Underwater Breathing Apparatus (SCUBA).
e. Pelindung tangan Fungsi: melindungi tangan dan jari-jari tangan dari paparan api, suhu ekstrem, radiasi, arus listrik, bahan kimia, benturan, pukulan dan tergores serta terinfeksi virus/ bakteri. Jenis: sarung tangan yang terbuat dari logam, kulit, kain kanvas, kain/ kain berlapis, karet dan sarung tangan yang tahan bahan kimia.
f. Pelindung kaki Fungsi: melindungi kaki dari benturan atau tertimpa benda-benda berat, tertusuk benda tajam, terkena cairan berbahaya, uap panas, paparan suhu ekstrem, tergelincir dan terkena bahan kimia berbahaya. Jenis: sepatu keselamatan untuk berbagai jenis pekerjaan seperti industri, konstruksi bangunan, dan pekerjaan yang mengandung potensi bahaya.
g. Pakaian pelindung Fungsi: melindungi badan sebagian atau seluruh bagian badan dari bahaya suhu ekstrem, paparan api dan benda panas, percikan bahan kimia, cairan dan uap panas, benturan dengan peralatan kerja, radiasi dan paparan virus, bakteri serta jamur. Jenis: rompi (vest), celemek (apron/ coverall), jaket dan pakaian pelindung yang menutupi sebagian atau seluruh badan.
h. Alat pelindung jatuh perorangan Fungsi: melindungi pekerja dari potensi jatuh saat bekerja di ketinggian dan mencegah pekerja jatuh agar tidak membentur lantai dasar. Jenis: sabuk pengaman (harness), carabiner, lanyard, tali pengaman (safety rope), alat penjepit tali (rope clamp), alat penurun (decender), alat penahan jatuh bergerak (mobile fall arrester), dll
i. Pelampung Fungsi: melindungi pengguna yang bekerja di atas air atau di permukaan air agar terhindar dari bahaya tenggelam. Jenis: jaket keselamatan (life jacket), rompi keselamatan (life vest), rompi pengatur keterapungan (bouyancy control device).
Antasida adalah obat untuk meredakan gejala akibat asam lambung berlebih, seperti nyeri ulu hati, kembung, mual, atau rasa panas di dada. Obat ini bisa digunakan dalam pengobatan sakit maag, penyakit asam lambung (GERD), tukak lambung, atau gastritis.
Antasida (antacid) bekerja dengan cara menetralkan asam lambung sehingga keluhan akibat naiknya asam lambung akan mereda. Obat ini dapat bekerja dalam hitungan jam setelah diminum. Namun, antasida hanya bisa meredakan gejala dan tidak dapat mengobati penyebab meningkatnya asam lambung.
Sukralfat atau sucralfate adalah obat untuk mengatasi tukak lambung, ulkus duodenum, atau gastritis kronis. Sukralfat tersedia dalam bentuk tablet, kaplet, dan suspensi yang hanya boleh digunakan dengan resep dokter.
Sukralfat bekerja dengan cara menempel di bagian lambung atau usus yang terluka. Obat ini melindungi lukadari asam lambung, enzim pencernaan, dan garam empedu. Dengan begitu, sukralfat mencegah luka menjadi semakin parah dan membantu penyembuhan luka lebih cepat.
Jika nantinya dengan penerapan pola hidup sehat tersebut kekambuhan sakit maag masih sering terjadi dan belum dapat teratasi dengan secara mandiri, maka sebaiknya periksakan diri anda ke dokter penyakit dalam.
sumber : alodokter
Manfaat menggunakan lifeline sangat besar, tidak hanya bagi keselamatan pekerja tetapi juga bagi keselamatan keseluruhan di tempat kerja. Penggunaan lifeline dapat mengurangi risiko kecelakaan serius atau fatal yang bisa terjadi jika pekerja jatuh dari ketinggian.
Selain itu, dengan meningkatkan keselamatan kerja, penggunaan lifeline juga dapat mengurangi biaya yang terkait dengan kecelakaan kerja, seperti biaya medis, kompensasi pekerja, atau penundaan proyek. Dengan demikian, lifeline bukan hanya merupakan alat pengaman individual, tetapi juga merupakan investasi penting untuk keselamatan dan kesejahteraan pekerja serta kelangsungan bisnis.
Jenis-Jenis Lifeline
Terdapat empat jenis utama lifeline yang digunakan dalam berbagai aplikasi keselamatan dan industri. Mari kita jelaskan lebih detail tentang masing-masing jenis:
Komponen Utama Lifeline
Komponen-komponen utama lifeline adalah unsur-unsur kunci yang bekerja bersama-sama untuk memberikan perlindungan dan keamanan kepada pekerja yang menggunakan lifeline. Berikut penjelasan tentang masing-masing komponen:
Keselamatan tidak hanya tanggung jawab individu, tetapi juga tanggung jawab kolektif. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan dan pengelola proyek untuk memastikan bahwa semua pekerja dilengkapi dengan lifeline yang sesuai dan mendapat pelatihan yang diperlukan untuk menggunakan peralatan tersebut dengan aman.
Dengan demikian, kita dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman, di mana setiap pekerja dapat bekerja dengan damai dan produktif, tanpa khawatir akan risiko yang tidak perlu.
Memilih lifeline yang tepat adalah keputusan penting yang memerlukan pertimbangan serius terhadap beberapa faktor kunci. Berikut adalah beberapa faktor yang harus dipertimbangkan saat memilih lifeline:
Tips Menggunakan Lifeline dengan Aman
Menggunakan lifeline dengan aman adalah kunci untuk menjaga keselamatan di tempat kerja yang melibatkan pekerjaan di ketinggian. Berikut beberapa tips yang dapat membantu Anda menggunakan lifeline dengan aman:
1. Control Panel Fire Alarm
Dalam instalasi fire alarm system dibutuhkan sebuah panel, karena sistem ini bekerja secara otomatis. Sehingga membutuhkan panel untuk mengontrol semuanya.
Panel tersebut bernama MCFA (Master control fire alarm) atau yang lebih sering disebut dengan panel fire alarm. MCFA akan berperan sebagai panel pusat yang akan mengatur dan mengendalikan semua detektor dan alarm bell yang terpasang.
Jadi semua data dan sinyal yang diberikan detector akan diolah MCFA. Kemudian baru mengeluarkan output berupa suara bunyi alarm maupun disertai dengan indikator visual. Dengan seperti ini, petugas yang memiliki tanggung jawab di bangunan tersebut bisa segera mengetahui lokasi kebakaran.
2. Audible Visual Fire Alarm
Menjadi komponen yang sangat penting, karena komponen inilah yang akan memberikan tanda kepada orang-orang disekitar jika sedang terjadi kebakaran. Nah, komponen peringatan fire alarm ini dibagi menjadi 3 macam dengan fungsi yang berbeda-beda, sebagai berikut.
Sebenarnya beberapa jenis audible visual fire alarm memiliki fungsi dan tujuan yang sama. Hanya saja, Anda bisa sesuaikan dengan peringatan seperti apa yang sedang dibutuhkan untuk proteksi bangunan Anda.
3. Power Supply
Seperti yang kita tahu bahwa, fire alarm system memiliki banyak detector, apalagi yang menggunakan model Full Addressable. Maka dari itu, dibutuhkan daya listrik yang lumayan besar agar semua detektor bisa terus aktif dan siap siaga.
Itulah mengapa dibutuhkan peran power supply untuk terus memberikan daya listrik ke seluruh jaringan instalasi sistem alarm kebakaran.