Loading...
Mempersiapkan pengalaman terbaik untuk Anda
Kini wabah Corona di Indonesia mulai tersebar di berbagai tempat dan mulai menjadi. Wabah ini mulai terdeteksi masuk ke Indonesia pada awal bulan Maret. Hingga minggu ke-3 November 2020, jumlah kasus positif Covid-19 telah mencapai lebih dari 506.000 kasus dengan penambahan kasus per harinya mencapai ratusan hingga ribuan.
Dengan bertambahnya kasus Covid-19, seharusnya menjadikan kita lebih waspada, berhati-hati, dan selalu menjaga kebersihan agar terhindar dari virus yang satu ini. Sebisa mungkin lakukan segala kegiatan di dalam rumah. Jangan pergi keluar jika tidak dalam keadaan mendesak.
Lantas bagaimana jika kita tetap harus bekerja di luar rumah seperti buruh atau pekerja kantoran lainnya?
Inilah tanggung jawab perusahaan dalam menjaga kesehatan dan keselamatan pekerjanya. Berikut ini 7 langkah perusahaan lindungi karyawan dari wabah corona.
LANGKAH #1
Hal pertama dan paling utama yang harus diterapkan oleh setiap pemilik perusahaan adalah menyediakan hand sanitizer atau tempat untuk mencuci tangan. Hal ini akan sangat membantu karyawan atau setiap orang yang berkunjung dalam menjaga kesehatannya.
Setiap orang yang hendak memasuki kantor diwajibkan untuk mencuci tangannya dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer, karena kita tidak tahu apa saja yang telah ia sentuh sebelum masuk kantor.
LANGKAH #2
Hal berikutnya yang bisa diterapkan oleh perusahaan dalam menjaga kesehatan karyawannya adalah memanfaatkan adanya termograf untuk mengukur suhu badan setiap orang yang akan masuk. Setelah mencuci tangan, ada baiknya seluruh pegawai dicek suhu badannya.
Dengan pengecekan ini tentu akan memperlihatkan suhu tubuh setiap orang yang memasuki ruang kerja. Jika ada seseorang yang memiliki suhu tubuh di atas 38°C, mungkin Anda bisa menyarankannya untuk beristirahat di rumah.
LANGKAH #3
Melakukan penyemprotan ruang kerja dengan desinfektan secara berkala. Hal ini difungsikan sebagai pencegahan berkembangnya virus Covid-19 di lingkungan kerja. Desinfektan mampu membunuh setidaknya 90% virus yang ada. Dengan terus menjaga kebersihan tentu juga akan menjaga keselamatan.
LANGKAH #4
Perusahaan dapat sedikit memodifikasi ruang kerja menjadi berjarak. Sebisa mungkin letakkan meja dan kursi meja yang saling berjauhan antara satu dan lainnya. Dengan dibuat berjarak, maka karyawan tidak akan terkontak secara langsung satu sama lain. Hal itu akan membantu memutus tali penyebaran Covid-19.
LANGKAH #5
Hal berikutnya yang harus dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan kantor adalah mengkarantina atau meminta karyawan yang baru saja menjalankan tugas di luar kota untuk melakukan karantina mandiri.
Setidaknya dalam kurun waktu dua minggu. Hal ini untuk memastikan bahwa ia berada dalam keadaan sehat karena kita tidak tahu ke mana saja ia berkunjung dan dengan siapa saja ia bertemu.
LANGKAH #6
Hal keenam yang bisa diterapkan oleh perusahaan dalam menjaga kesehatan karyawannya agar terhindar dari paparan Covid-19 adalah menerapkan sistem kerja work from home. Jumlah pegawai yang bekerja di kantor tentu saja cukup banyak. Tentu saja hal itu akan membuat kita sering bertemu banyak orang bahkan hingga berdesakan ketika harus menggunakan lift atau yang lainnya.
Sementara pemerintah menganjurkan kita untuk tetap menjaga jarak atau social distancing. Maka dari itu, mempekerjakan sebagian karyawan dari rumah bukan menjadi keputusan yang salah. Bahkan menjadi salah satu keputusan yang baik dan bijak. Anda bisa meminta setidaknya 50% pegawai untuk bekerja dari rumah. Selebihnya tetap bekerja di kantor dengan sistem shift atau mungkin hanya beberapa bagian yang memang dirasa perlu tetap berada di kantor.
LANGKAH #7
Jika tanpa disadari ada salah satu pegawai yang telah terkonfirmasi positif Covid-19, Anda sebagai kepala perusahaan langsung meminta pegawai melakukan karantina mandiri dan mengidentifikasi siapa saja yang melakukan kontak dengan karyawan tersebut dan meminta juga meminta mereka untuk melakukan karantina mandiri.
Selalu berikan semangat kepada mereka, karena itulah yang mereka butuhkan.Itu dia 7 langkah perusahaan lindungi karyawan dari wabah corona yang bisa diterapkan. Semoga informasinya bermanfaat. Tetap jaga kesehatan dan selalu ikuti anjuran pemerintah untuk menjaga diri dan orang di sekitar.
sumber : mediak3
Dalam dunia industri, keselamatan merupakan hal yang tak bisa diabaikan. Lifeline, atau tali pengaman safety, menjadi salah satu alat penting dalam menjaga keselamatan para pekerja, terutama di lingkungan kerja yang tinggi atau berbahaya. Dan Lifeline bukan hanya sekadar tali biasa, tetapi sebuah sistem pengaman yang dirancang untuk menahan atau menopang beban serta mengamankan pekerja dari jatuh atau tergelincir.
Pengertian Lifeline
Lifeline merupakan tali yang menjadi bagian integral dari sistem keselamatan yang dirancang untuk melindungi pekerja di lingkungan kerja yang memerlukan perlindungan dari jatuh atau tergelincir. Bahan yang digunakan untuk membuat lifeline biasanya dipilih karena kekuatan dan ketahanannya terhadap tekanan dan keausan, seperti nilon yang kuat atau baja tahan lama. Namun, selain kekuatan materi, desain lifeline juga memperhitungkan fleksibilitas agar pengguna dapat bergerak dengan relatif bebas tanpa mengorbankan keamanan.
Attachment point pada lifeline menjadi komponen kunci yang memungkinkan pengguna terhubung ke anchor point dengan aman. Anchor point biasanya dipasang pada struktur yang stabil dan kuat, seperti dinding beton atau tiang baja, untuk memastikan bahwa lifeline dapat menahan beban pengguna dengan efektif. Pemasangan attachment point dan anchor point harus dilakukan dengan cermat sesuai dengan panduan keselamatan yang berlaku, serta mempertimbangkan faktor-faktor seperti beban maksimum yang akan ditanggung oleh lifeline dan posisi pengguna saat bekerja.
Dalam situasi darurat, lifeline menjadi jaminan bagi keselamatan pekerja. Ketika terjadi kejadian tak terduga seperti jatuh atau tergelincir, lifeline akan mencegah pengguna jatuh ke bawah dengan menahan beban tubuhnya. Oleh karena itu, penggunaan lifeline tidak hanya mengurangi risiko kecelakaan, tetapi juga memberikan kepercayaan diri ekstra bagi pekerja yang harus beroperasi di ketinggian atau lingkungan kerja yang berpotensi berbahaya.
Fungsi Lifeline
Lifeline memiliki beberapa fungsi utama yang mendukung keselamatan dan efisiensi di lingkungan kerja yang berpotensi berbahaya:
Manfaat Lifeline
Penggunaan lifeline dalam lingkungan kerja membawa berbagai manfaat yang signifikan bagi keselamatan dan produktivitas:
Keselamatan tidak hanya tanggung jawab individu, tetapi juga tanggung jawab kolektif. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan dan pengelola proyek untuk memastikan bahwa semua pekerja dilengkapi dengan lifeline yang sesuai dan mendapat pelatihan yang diperlukan untuk menggunakan peralatan tersebut dengan aman.
Dengan demikian, kita dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman, di mana setiap pekerja dapat bekerja dengan damai dan produktif, tanpa khawatir akan risiko yang tidak perlu.
Memilih lifeline yang tepat adalah keputusan penting yang memerlukan pertimbangan serius terhadap beberapa faktor kunci. Berikut adalah beberapa faktor yang harus dipertimbangkan saat memilih lifeline:
Tips Menggunakan Lifeline dengan Aman
Menggunakan lifeline dengan aman adalah kunci untuk menjaga keselamatan di tempat kerja yang melibatkan pekerjaan di ketinggian. Berikut beberapa tips yang dapat membantu Anda menggunakan lifeline dengan aman:
Untuk mencegah terjadinya arc flash dan mengurangi risiko cedera atau kerusakan, langkah-langkah pencegahan berikut dapat diterapkan:
Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan ini secara konsisten, dapat mengurangi risiko terjadinya arc flash dan meningkatkan keselamatan pekerja di lingkungan kerja yang melibatkan listrik. Selain itu, pengawasan dan peninjauan terus menerus terhadap keamanan sistem kelistrikan juga sangat penting untuk menjaga lingkungan kerja tetap aman dari potensi bahaya arc flash.
Tips Keselamatan Kerja untuk Menghindari Arc Flash
Berikut adalah beberapa tips keselamatan kerja yang dapat membantu menghindari risiko arc flash di lingkungan kerja:
Dengan mematuhi tips keselamatan kerja ini dan mengadopsi praktik keselamatan yang baik, Anda dapat membantu mengurangi risiko terjadinya arc flash dan menjaga keselamatan diri sendiri serta rekan kerja di lingkungan kerja yang melibatkan listrik. Keselamatan harus selalu menjadi prioritas utama dalam setiap pekerjaan yang melibatkan risiko listrik.
Kesimpulan
Dalam kesimpulan, penting untuk diingat bahwa arc flash adalah bahaya serius yang dapat terjadi di lingkungan kerja yang melibatkan listrik. Dampaknya dapat fatal, menyebabkan luka bakar serius, kerusakan mata dan pendengaran, gangguan pernapasan, bahkan kematian. Namun, dengan pemahaman yang baik tentang penyebab, tanda-tanda, dampak, dan langkah-langkah pencegahan arc flash, kita dapat mengurangi risiko dan menjaga keselamatan diri dan rekan kerja.
Melakukan inspeksi dan pemeliharaan sistem kelistrikan secara berkala, menggunakan alat pelindung diri yang tepat, melatih pekerja tentang bahaya arc flash, memasang perangkat perlindungan arc flash, serta mengikuti tips keselamatan kerja yang tepat dapat membantu mencegah kejadian arc flash dan melindungi keselamatan di tempat kerja. Keselamatan harus selalu menjadi prioritas utama, dan langkah-langkah pencegahan harus diadopsi secara konsisten untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dari risiko arc flash.
sumber: indonesiasafetycenter
Penerangan yang buruk bukan berati yang gelap. Namun penerangan yang baik ditempat kerja adalah yang tidak menyilaukan, yang tidak berkedip, yang tidak menimbulkan bayangan kontras dan tidak menimbulkan panas. Biasanya intensitas pencahayaan dinyatakan dalam satuan Lux.
Dalam bekerja tentunya pencahayaan ini sangat penting, sehingga dalam regulasi pemerintah telah dibuatkan standarisasi berkaitan tingkat pencahayaan untuk jenis-jenis pekerjaan tertentu. Misalnya untuk penerangan di halaman dan jalan standar yang ditetapkan pemerintah yaitu setidaknya 20 lux.
Atau untuk pekerjaan yang sifatnya mengerjakan bahan-bahan yang kasar, atau pergudangan untuk menyimpan barang-barang besar dan kasar setidaknya perlu 50 lux. Semakin teliti maka semakin tinggi juga intensitas yang diperlukan namun tetap ada batasannya. Karena pencahayaan yang terlalu terang juga bisa membahayakan.
Penerangan yang buruk atau yang tidak sesuai dengan jenis pekerjaannya akan menimbulkan risiko pada pekerja seperti kelelahan mata, berkurangannya kemampuan mampu hingga kerusakan indera mata.
Di beberapa kondisi, penerangan yang buruk juga dapat mengakibatkan kecelakaan kerja. Oleh karena itu penting memastikan bahwa kita bekerja dengan penerangan yang baik. Aturan terkait pencahayaan bisa dilihat di Permenaker no 5 tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja (halaman 61)