Loading...
Mempersiapkan pengalaman terbaik untuk Anda
Perawatan dan pemeliharaan manlift sangat penting untuk memastikan alat ini tetap berfungsi dengan baik, aman digunakan, dan memiliki umur pakai yang panjang. Perawatan yang tepat dapat menghindari kerusakan yang lebih besar dan meningkatkan efisiensi operasional. Berikut adalah beberapa aspek penting dalam perawatan dan pemeliharaan manlift:
1. Pemeriksaan Rutin
Pemeriksaan rutin adalah langkah pertama dalam memastikan bahwa manlift beroperasi dalam kondisi optimal. Pemeriksaan ini harus dilakukan setiap kali sebelum alat digunakan untuk mendeteksi adanya kerusakan atau keausan yang bisa membahayakan keselamatan.
Langkah-Langkah Pemeriksaan Rutin:
2. Pelumasan dan Pembersihan
Pelumasan yang tepat sangat penting untuk menjaga kelancaran gerakan komponen bergerak, seperti lengan boom dan sistem hidrolik. Selain itu, manlift harus dibersihkan secara teratur untuk mencegah kotoran dan debu yang bisa menyebabkan keausan.
Langkah-Langkah Pelumasan dan Pembersihan:
3. Penggantian Suku Cadang
Bagian-bagian manlift yang aus atau rusak harus segera diganti untuk menjaga performa dan keselamatan alat. Mengganti suku cadang sesuai dengan jadwal pemeliharaan akan mencegah kerusakan lebih lanjut yang dapat mengganggu operasi.
Langkah-Langkah Penggantian Suku Cadang:
4. Pelatihan Operator
Pelatihan operator adalah elemen penting dalam perawatan manlift. Operator yang terlatih dengan baik dapat mengenali tanda-tanda kerusakan dan mengoperasikan alat dengan benar untuk menghindari kecelakaan.
Langkah-Langkah Pelatihan:
Potensi Kecelakaan Kerja Saat Mengoperasikan Manlift
Mengoperasikan manlift memiliki beberapa potensi kecelakaan kerja yang perlu diwaspadai. Berikut adalah beberapa potensi bahaya yang umum terjadi saat mengoperasikan manlift, beserta cara-cara untuk mengatasinya:
1. Jatuh dari Ketinggian
Bahaya: Pekerja atau peralatan yang tidak aman atau tidak terkunci dapat menyebabkan jatuh dari ketinggian, yang berpotensi menyebabkan cedera serius atau kematian.
Pencegahan:
2. Tabrakan dan Pelanggaran Keselamatan
Penggunaan manlift yang salah atau kelalaian dalam mengoperasikan alat dapat menyebabkan tabrakan dengan struktur atau peralatan lain di sekitar area kerja.
Pencegahan:
3. Sengatan Listrik
Ada risiko sengatan listrik ketika bekerja dekat dengan kabel listrik atau sumber listrik lainnya.
Pencegahan:
4. Ketidakstabilan
Ketidakstabilan manlift, baik karena permukaan yang tidak rata atau penggunaan alat yang tidak benar, dapat menyebabkan manlift terbalik atau jatuh.
Pencegahan:
5. Malfungsi Alat
Kerusakan atau malfungsi alat dapat menyebabkan kecelakaan serius. Jika manlift mengalami kerusakan teknis saat digunakan, bisa berakibat fatal.
Pencegahan:
6. Kejatuhan Benda
Benda yang jatuh dari ketinggian bisa mengenai pekerja yang berada di bawah platform dan menyebabkan cedera.
Pencegahan:
Untuk mencegah terjadinya arc flash dan mengurangi risiko cedera atau kerusakan, langkah-langkah pencegahan berikut dapat diterapkan:
Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan ini secara konsisten, dapat mengurangi risiko terjadinya arc flash dan meningkatkan keselamatan pekerja di lingkungan kerja yang melibatkan listrik. Selain itu, pengawasan dan peninjauan terus menerus terhadap keamanan sistem kelistrikan juga sangat penting untuk menjaga lingkungan kerja tetap aman dari potensi bahaya arc flash.
Tips Keselamatan Kerja untuk Menghindari Arc Flash
Berikut adalah beberapa tips keselamatan kerja yang dapat membantu menghindari risiko arc flash di lingkungan kerja:
Dengan mematuhi tips keselamatan kerja ini dan mengadopsi praktik keselamatan yang baik, Anda dapat membantu mengurangi risiko terjadinya arc flash dan menjaga keselamatan diri sendiri serta rekan kerja di lingkungan kerja yang melibatkan listrik. Keselamatan harus selalu menjadi prioritas utama dalam setiap pekerjaan yang melibatkan risiko listrik.
Kesimpulan
Dalam kesimpulan, penting untuk diingat bahwa arc flash adalah bahaya serius yang dapat terjadi di lingkungan kerja yang melibatkan listrik. Dampaknya dapat fatal, menyebabkan luka bakar serius, kerusakan mata dan pendengaran, gangguan pernapasan, bahkan kematian. Namun, dengan pemahaman yang baik tentang penyebab, tanda-tanda, dampak, dan langkah-langkah pencegahan arc flash, kita dapat mengurangi risiko dan menjaga keselamatan diri dan rekan kerja.
Melakukan inspeksi dan pemeliharaan sistem kelistrikan secara berkala, menggunakan alat pelindung diri yang tepat, melatih pekerja tentang bahaya arc flash, memasang perangkat perlindungan arc flash, serta mengikuti tips keselamatan kerja yang tepat dapat membantu mencegah kejadian arc flash dan melindungi keselamatan di tempat kerja. Keselamatan harus selalu menjadi prioritas utama, dan langkah-langkah pencegahan harus diadopsi secara konsisten untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dari risiko arc flash.
sumber: indonesiasafetycenter
1. Control Panel Fire Alarm
Dalam instalasi fire alarm system dibutuhkan sebuah panel, karena sistem ini bekerja secara otomatis. Sehingga membutuhkan panel untuk mengontrol semuanya.
Panel tersebut bernama MCFA (Master control fire alarm) atau yang lebih sering disebut dengan panel fire alarm. MCFA akan berperan sebagai panel pusat yang akan mengatur dan mengendalikan semua detektor dan alarm bell yang terpasang.
Jadi semua data dan sinyal yang diberikan detector akan diolah MCFA. Kemudian baru mengeluarkan output berupa suara bunyi alarm maupun disertai dengan indikator visual. Dengan seperti ini, petugas yang memiliki tanggung jawab di bangunan tersebut bisa segera mengetahui lokasi kebakaran.
2. Audible Visual Fire Alarm
Menjadi komponen yang sangat penting, karena komponen inilah yang akan memberikan tanda kepada orang-orang disekitar jika sedang terjadi kebakaran. Nah, komponen peringatan fire alarm ini dibagi menjadi 3 macam dengan fungsi yang berbeda-beda, sebagai berikut.
Sebenarnya beberapa jenis audible visual fire alarm memiliki fungsi dan tujuan yang sama. Hanya saja, Anda bisa sesuaikan dengan peringatan seperti apa yang sedang dibutuhkan untuk proteksi bangunan Anda.
3. Power Supply
Seperti yang kita tahu bahwa, fire alarm system memiliki banyak detector, apalagi yang menggunakan model Full Addressable. Maka dari itu, dibutuhkan daya listrik yang lumayan besar agar semua detektor bisa terus aktif dan siap siaga.
Itulah mengapa dibutuhkan peran power supply untuk terus memberikan daya listrik ke seluruh jaringan instalasi sistem alarm kebakaran.
Penerangan yang buruk bukan berati yang gelap. Namun penerangan yang baik ditempat kerja adalah yang tidak menyilaukan, yang tidak berkedip, yang tidak menimbulkan bayangan kontras dan tidak menimbulkan panas. Biasanya intensitas pencahayaan dinyatakan dalam satuan Lux.
Dalam bekerja tentunya pencahayaan ini sangat penting, sehingga dalam regulasi pemerintah telah dibuatkan standarisasi berkaitan tingkat pencahayaan untuk jenis-jenis pekerjaan tertentu. Misalnya untuk penerangan di halaman dan jalan standar yang ditetapkan pemerintah yaitu setidaknya 20 lux.
Atau untuk pekerjaan yang sifatnya mengerjakan bahan-bahan yang kasar, atau pergudangan untuk menyimpan barang-barang besar dan kasar setidaknya perlu 50 lux. Semakin teliti maka semakin tinggi juga intensitas yang diperlukan namun tetap ada batasannya. Karena pencahayaan yang terlalu terang juga bisa membahayakan.
Penerangan yang buruk atau yang tidak sesuai dengan jenis pekerjaannya akan menimbulkan risiko pada pekerja seperti kelelahan mata, berkurangannya kemampuan mampu hingga kerusakan indera mata.
Di beberapa kondisi, penerangan yang buruk juga dapat mengakibatkan kecelakaan kerja. Oleh karena itu penting memastikan bahwa kita bekerja dengan penerangan yang baik. Aturan terkait pencahayaan bisa dilihat di Permenaker no 5 tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja (halaman 61)
Keselamatan tidak hanya tanggung jawab individu, tetapi juga tanggung jawab kolektif. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan dan pengelola proyek untuk memastikan bahwa semua pekerja dilengkapi dengan lifeline yang sesuai dan mendapat pelatihan yang diperlukan untuk menggunakan peralatan tersebut dengan aman.
Dengan demikian, kita dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman, di mana setiap pekerja dapat bekerja dengan damai dan produktif, tanpa khawatir akan risiko yang tidak perlu.
Memilih lifeline yang tepat adalah keputusan penting yang memerlukan pertimbangan serius terhadap beberapa faktor kunci. Berikut adalah beberapa faktor yang harus dipertimbangkan saat memilih lifeline:
Tips Menggunakan Lifeline dengan Aman
Menggunakan lifeline dengan aman adalah kunci untuk menjaga keselamatan di tempat kerja yang melibatkan pekerjaan di ketinggian. Berikut beberapa tips yang dapat membantu Anda menggunakan lifeline dengan aman: