Menandai perjalanan satu dekade Midiatama Academia sebuah lembaga PJK3 meluncurkan beragam produknya seperti Peresmian Gedung LPK dan Pusat Sertifikasi K3, AIK3 (Artificial Intelligent for K3), Launching K3MAS (K3 Management System), MIDLEA (Midiatama Learning Academy) dan lainnya.
Mengusung tema perayaan Stronger, Innovation and Collaboration, PT Midiatama bertekad kembangkan inovasi dan meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak. Dalam perayaan hari jadinya Midiatama belum lama ini, dihadiri ratusan tamu undangan dari kalangan industri, mitra kerja, tokoh K3 nasional, serta perwakilan pemerintah berlangsung meriah.
Muhamad Idham, M.K.K.K Direktur Bina K3, Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia dalam sambutannya menyampaikan saat ini upaya meningkatkan K3 di Indonesia menjadi tantangan bagi semua pihak. Menurunkan angka kecelakaan di tempat kerja tentunya tidak dapat dilakukan sendiri dan membutuhkan kolaborasi dengan berbagai pihak. Termasuk dengan PT Midiatama sebagai salah penyedia jasa dan layanan K3 (PJK3).
“Saya yakin kolaborasi di Indonesia salah kunci saat ini. Kita tidak bisa berdiri sendiri tetapi harus saling bahu membahu mana yang punya kelebihan kita manfaatkan kita kolaborasikan. Baik itu pemerintah, perusahaan, akademisi, itu harus saling mengisi. Agar celah-celah yang menimbulkan kelemahan bangsaini bisa diperbaiki bersama,” tambahnya.
Dalam perkembangannya PT Midiatama juga telah menjadi rujukan kemenaker dalam upaya pembinaan tenaga-tenaga ahli K3 d Tanah Air. Hal ini lanjutnya, menunjukkan perkembangan positif PT Midiatama dalam upaya meningkatkan K3 di Indonesia melalui peningkatan skill pekerja K3 di berbagai sektor.
Selain itu, Idham mendukung PT Midiatama untuk terus mengembangkan teknologi digital untuk berinovasi. Menurutnya hal ini sangat penting. Adanya teknologi akan lebih mudah menjangkau penduduk Indonesia yang tersebar luas. Bisa lebih banyak masyarakat yang dengan lebih mudah mengakses beragam skill K3.
Tak hanya itu, adanya teknologi akan membuat transparansi inovasi bisa lebih baik lagi. Hal ini menjadikan masyarakat industri mendapat pencerahan dengan digitalisasi untuk mendapatkan pengetahuan khususnya tentang K3 lebih baik lagi. “Dan pada akhirnya kita berharap kita mampu menurunkan angka kecelakaan,” katanya.
Kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, dan pekerja adalah kunci untuk menciptakan tempat kerja yang aman. Inovasi dalam penerapan K3 harus memanfaatkan kemajuan teknologi untuk meningkatkan efisiensi. Dalam hal ini, Idham melihat PT Midiatama telah menunjukkan komitmen untuk mendukung pengembangan solusi baru yang efektif dalam program K3.
Pembinaan K3 yang terus menerus sangat penting untuk memastikan pemahaman dan kesadaran di antara semua pihak. Ia mengingatkan bahwa peringatan ulang tahun ini harus menjadi momentum untuk memperkuat K3 di Indonesia. “Selamat untuk PT Midiatama atas pencapaiannya, semoga terus berkembang sebagai mitra terpercaya dalam menciptakan tempat kerja yang aman dan produktif,” tutupnya.
Sementara itu Lazuardi Nurdin, Ketua UMUM PAKKI (Perkumpulan Ahli Keselamatan Konstruksi Indonesia) turut menyampaikan dengan tema Stronger, Innovation and Collaboration menurutnya sebagai hal tepat. Kolaborasi merupakan hal penting untuk pengembangan usaha bersama para stakeholder dalam mewujudkan keamanan di tempat kerja. “Untuk menjadi besar kita butuh berkolaborasi dan hal inilah yang digaungkan PT Midiatama. Semoga PT Midiatama terus berkembang dan sukses menjadi menjadi PJK3 nomor satu di Indonesia dan terus melahirkan inovasi-inovasi hebat lainnya,” paparnya.
Luncurkan Produk Baru
Muhammad Deny, ST., M.Eng, Direktur Midiatama Group dalam sambutannya mengucapkan terima kasih dari kehadiran undangan dan dukungan berbagai pihak dalam pengembangan PT Midiatama selama ini.
Kesempatan ini menjadi momen tidak hanya sekadar merayakan ulang tahun, katanya. Tetapi lebih menjadi momen untuk lebih meningkatkan komitmen mewujudkan pelaksanaan K3 yang lebih baik dengan memanfaatkan teknologi.
Sebagai bentuk komitmen terhadap transformasi dan digitalisasi layanan K3 di Indonesia, PT Midiatama meluncurkan beberapa inisiatif unggulan:
1.Peresmian Gedung LPK & Pusat Sertifikat K3
Gedung baru ini dirancang sebagai pusat pelatihan dan sertifikasi K3 terintegrasi, dengan fasilitas modern dan kurikulum industri 5.0 Gedung ini menjadi simbol keseriusan Midiatama dalam membina tenaga kerja kompeten dan berdaya saing tinggi secara nasional maupun internasional.
2.Launching AIK3 (Artificial Intelligence for K3)
AIK3 merupakan teknologi asisten virtual berbasis AI pertama di Indonesia yang dikembangkan khusus untuk edukasi dan asistensi budaya K3 secara real-time. Menghadirkan pengalaman belajar yang interaktif dan relevan bagi tenaga kerja dan praktisi.
3.Launching K3MAS (K3 Management System)
Platform manajemen operasional yang mempermudah agensi dan reseller pelatihan K3 dalam mengelola data, jadwal, peserta, hingga sertifikasi. Dirancang untuk meningkatkan efisien dan transparansi dalam ekosistem pelatihan K3.
4.Relaunching MIDLEA (Midiatama Learning Academy)
MIDLEA sebetulnya sudah diluncurkan beberapa tahun sebelumnya. Namun, kini hadir lebih interaktif dengan tampilan baru. MIDLEA mendukung self-paced learning, terintegrasi dengan Kartu Pra Kerja dan memudahkan akses pelatihan K3 di mana saja dan kapan saja.
5. Relaunching LSP KATIGA PASS
Lembaga sertifikasi profesi resmi yang diperbarui dengan pendekatan digital dan berbasis industri untuk menjawab kebutuhan kompetensi tenaga kerja K3 dan konstruksi masa kini.
Produk-produk ini, lanjut Denny merupakan upaya PT Midiatama untuk memanfaatkan teknologi yang dapat digunakan sebagai solusi bagi pelaksanaan K3 di Indonesia.
Pada momen perayaan ini, PT Midiatama juga memberikan apresiasi untuk para instruktur. “Disadari instruktur itu merupakan ujung tombak keberhasilan pelatihan. Dengan penghargaan yang tepat, kita sedang membangun semangat profesionalisme dan penghormatan terhadap profesi pelatih K3,” tegas Denny.
Dalam upaya meningkatkan pelaksanaan K3 di Tanah Air, Denny menegaskan, PT Midiatama menyadari tidak dapat melakukan pekerjaan sendirian, tetapi bila dilakukan bersama-sama maka tujuan mulia akan lebih mudah tercapai. “Untuk itu kami membuka diri berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan pelaksanaan K3 yang lebih baik di Tanah Air. Terima kasih atas semua dukungan berbagai pihak untuk kemajuan Midiatama. Tak lupa kepada seluruh Super Team (karyawan Midiatama) saya bangga bekerja dengan kalian. Tetap semangat dan semoga kita mencapai sukses bersama,” katanya semangat.
Antasida adalah obat untuk meredakan gejala akibat asam lambung berlebih, seperti nyeri ulu hati, kembung, mual, atau rasa panas di dada. Obat ini bisa digunakan dalam pengobatan sakit maag, penyakit asam lambung (GERD), tukak lambung, atau gastritis.
Antasida (antacid) bekerja dengan cara menetralkan asam lambung sehingga keluhan akibat naiknya asam lambung akan mereda. Obat ini dapat bekerja dalam hitungan jam setelah diminum. Namun, antasida hanya bisa meredakan gejala dan tidak dapat mengobati penyebab meningkatnya asam lambung.
Sukralfat atau sucralfate adalah obat untuk mengatasi tukak lambung, ulkus duodenum, atau gastritis kronis. Sukralfat tersedia dalam bentuk tablet, kaplet, dan suspensi yang hanya boleh digunakan dengan resep dokter.
Sukralfat bekerja dengan cara menempel di bagian lambung atau usus yang terluka. Obat ini melindungi lukadari asam lambung, enzim pencernaan, dan garam empedu. Dengan begitu, sukralfat mencegah luka menjadi semakin parah dan membantu penyembuhan luka lebih cepat.
Jika nantinya dengan penerapan pola hidup sehat tersebut kekambuhan sakit maag masih sering terjadi dan belum dapat teratasi dengan secara mandiri, maka sebaiknya periksakan diri anda ke dokter penyakit dalam.
sumber : alodokter
Penilaian risiko kebakaran dirancang untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya kebakaran dengan mengidentifikasi potensi bahaya dan risiko kebakaran di dalam gedung. Namun, tidak hanya memeriksa struktur bangunan itu sendiri, tapi isi bangunan, tata letak, dan penggunaan bangunan. Bagaimana penggunaan bangunan tersebut mempengaruhi risiko kebakaran? Berapa banyak orang yang ada di dalam gedung? Bagaimana mereka akan selamat jika terjadi kebakaran? Langkah apa yang harus diambil untuk meminimalisir bahaya?
Untuk bisnis atau bangunan umum seperti toko, gedung perkantoran, atau tempat-tempat vital lainnya dan bahkan stasiun bis dan kereta api, perlu dilakukan penilaian risiko kebakaran. Semua properti perlu mendapat penilaian risiko kebakaran. Ini bukan dokumen opsional dan diwajibkan oleh hukum Inggris.
Penilaian Resiko Kebakaran adalah proses yang melibatkan evaluasi sistematis terhadap faktor-faktor yang menentukan bahaya kebakaran, serta kemungkinan kebakaran akan terjadi, dan konsekuensinya jika terjadi.
5 langkah untuk Penilaian Risiko:
Penting untuk diingat bahwa Penilaian Resiko Kebakaran Anda harus menunjukkan bahwa sejauh masuk akal, Anda telah mempertimbangkan kebutuhan semua orang yang relevan termasuk penyandang cacat, atau gangguan yang dapat mengurangi pelarian mereka dari tempat tersebut.
Tapi mengapa perlu penilaian risiko kebakaran?
Alasannya adalah bahwa penilaian risiko kebakaran diperlukan karena diatur dalam Regulatory Reform (Fire Safety) Order 2005. Di Indonesia Penerapan FRA ini dapat mengacu kepada standar National Fire Protection Association (NFPA) dan juga peraturan lokal seperti PerMen PU No. 26 Tahun 2008. Pengelolaan proteksi kebakaran adalah upaya mencegah terjadinya kebakaran atau meluasnya kebakaran ke ruangan-ruangan ataupun lantai-lantai bangunan, termasuk ke bangunan lainnya melalui eliminasi ataupun minimalisasi risiko bahaya kebakaran, pengaturan zona-zona yang berpotensi menimbulkan kebakaran, serta kesiapan dan kesiagaan sistem proteksi aktif maupun pasif.
Secara sederhana, peraturan tersebut menyatakan bahwa penilaian risiko kebakaran harus dilakukan, namun juga mencantumkan berbagai persyaratan lainnya seperti: siapa yang dapat melakukan penilaian risiko kebakaran, siapa yang bertanggung jawab jika terjadi kebakaran, bagaimana prosedur dalam tanggap darurat dan untuk wilayah rawan bahaya, bagaiamana memberikan sosialisasi kepada setiap karyawan sehingga karyawan mampu menyelamatkan diri, dan informasi apa yang harus diberikan kepada karyawan.
Penting untuk dipahami bahwa kegagalan mematuhi Regulasi (Keselamatan Kebakaran) atau kelalaian yang menyebabkan kebakaran pada orang lain dapat dituntut secara pidana kurungan paling lama 5 tahun atau pidana kurungan paling lama setahun menurut pasal 188 KUHP. Dalam beberapa kasus, pihak yang bersalah berakhir dengan hukuman penjara.
Penting untuk dicatat bahwa undang-undang meminta penilaian risiko agar ‘sesuai’ dan ‘cukup’. Masalahnya adalah bahwa ada tingkat interpretasi di sini: apa yang mungkin cocok untuk satu properti tentu tidak akan sesuai untuk yang lain. Inilah sebabnya mengapa penting untuk menyesuaikan penilaian risiko kebakaran di masing-masing lokasi, serta untuk memperbarui dan meninjau penilaian saat dan kapan perubahan terjadi, seperti saat ruangan dipindahkan, orang-orang di bangunan tersebut berubah (terutama jika terdapat anak-anak atau orang cacat atau lanjut usia).
Siapa pun dapat melakukan penilaian risiko kebakaran, asalkan dianggap ‘kompeten’, namun baru-baru ini ditemukan bahwa banyak pemilik bisnis tidak memiliki keterampilan atau pengetahuan untuk menyelesaikan penilaian risiko tanpa bantuan. Masalahnya muncul ketika orang yang melakukan penilaian risiko kebakaran tidak memiliki pengalaman dan kemampuan untuk sepenuhnya menganalisis risiko. Bagaimana jika risiko atau bahaya tidak terjawab?
Tapi bagaimana Anda menemukan penilai risiko yang andal? Jawabannya sederhana: use only verified and certified risk assessors!
Penilaian risiko kebakaran mudah dilakukan, namun sulit dilakukan dengan baik. Hampir semua orang yang memiliki latar belakang di industri kebakaran dapat menjadikan diri mereka sebagai penilai risiko kebakaran yang ‘profesional’. Bahkan ada ratusan perusahaan yang mengaku sebagai ‘expert’ risk assessors, namun tanpa ada bukti nyata seperti tidak memiliki sertifikat.
Dalam dunia industri, keselamatan merupakan hal yang tak bisa diabaikan. Lifeline, atau tali pengaman safety, menjadi salah satu alat penting dalam menjaga keselamatan para pekerja, terutama di lingkungan kerja yang tinggi atau berbahaya. Dan Lifeline bukan hanya sekadar tali biasa, tetapi sebuah sistem pengaman yang dirancang untuk menahan atau menopang beban serta mengamankan pekerja dari jatuh atau tergelincir.
Pengertian Lifeline
Lifeline merupakan tali yang menjadi bagian integral dari sistem keselamatan yang dirancang untuk melindungi pekerja di lingkungan kerja yang memerlukan perlindungan dari jatuh atau tergelincir. Bahan yang digunakan untuk membuat lifeline biasanya dipilih karena kekuatan dan ketahanannya terhadap tekanan dan keausan, seperti nilon yang kuat atau baja tahan lama. Namun, selain kekuatan materi, desain lifeline juga memperhitungkan fleksibilitas agar pengguna dapat bergerak dengan relatif bebas tanpa mengorbankan keamanan.
Attachment point pada lifeline menjadi komponen kunci yang memungkinkan pengguna terhubung ke anchor point dengan aman. Anchor point biasanya dipasang pada struktur yang stabil dan kuat, seperti dinding beton atau tiang baja, untuk memastikan bahwa lifeline dapat menahan beban pengguna dengan efektif. Pemasangan attachment point dan anchor point harus dilakukan dengan cermat sesuai dengan panduan keselamatan yang berlaku, serta mempertimbangkan faktor-faktor seperti beban maksimum yang akan ditanggung oleh lifeline dan posisi pengguna saat bekerja.
Dalam situasi darurat, lifeline menjadi jaminan bagi keselamatan pekerja. Ketika terjadi kejadian tak terduga seperti jatuh atau tergelincir, lifeline akan mencegah pengguna jatuh ke bawah dengan menahan beban tubuhnya. Oleh karena itu, penggunaan lifeline tidak hanya mengurangi risiko kecelakaan, tetapi juga memberikan kepercayaan diri ekstra bagi pekerja yang harus beroperasi di ketinggian atau lingkungan kerja yang berpotensi berbahaya.
Fungsi Lifeline
Lifeline memiliki beberapa fungsi utama yang mendukung keselamatan dan efisiensi di lingkungan kerja yang berpotensi berbahaya:
Manfaat Lifeline
Penggunaan lifeline dalam lingkungan kerja membawa berbagai manfaat yang signifikan bagi keselamatan dan produktivitas:
Dalam menjaga keselamatan di lingkungan kerja berpotensi berbahaya, lifeline merupakan alat yang sangat penting. Dengan memilih dan menggunakan lifeline yang tepat, pekerja dapat bekerja dengan lebih percaya diri dan aman di ketinggian, mengurangi risiko jatuh bebas dan cedera yang serius. Namun, keselamatan tidak hanya tergantung pada pemilihan lifeline yang sesuai, tetapi juga pada pemahaman dan penggunaan yang benar oleh para pekerja.
Pentingnya kesadaran dan pelatihan dalam penggunaan lifeline tidak boleh diabaikan. Para pekerja perlu diberikan pemahaman mendalam tentang cara menggunakan lifeline dengan benar, termasuk cara memasangnya, mengaitkan diri dengan benar, dan melakukan inspeksi rutin untuk memastikan kondisi lifeline tetap optimal. Hal ini akan memastikan bahwa lifeline dapat berfungsi sebagaimana mestinya dalam situasi darurat dan memberikan perlindungan maksimal bagi para pekerja.
Lifeline adalah alat penting yang digunakan dalam berbagai industri untuk melindungi keselamatan para pekerja di lingkungan kerja yang berpotensi berbahaya. Beberapa contoh penggunaan lifeline meliputi:
Tips Memilih Lifeline yang Tepat
Ketika memilih lifeline, ada beberapa faktor penting yang perlu dipertimbangkan agar memastikan keselamatan dan kinerja optimal. Berikut adalah beberapa tips dalam memilih lifeline yang tepat: