Nyeri ulu hati sering kali dianggap sebagai gejala maag (penyakit lambung). Namun sebenarnya, keluhan ini juga bisa menjadi gejala serangan jantung. Lalu, bagaimana cara membedakan nyeri ulu hati pada penyakit lambung dan jantung?
Nyeri ulu hati dapat terjadi karena berbagai hal, mulai dari rasa cemas, kekenyangan, peradangan pada lambung (gastritis), penyakit asam lambung (GERD), batu empedu, hingga penyakit jantung. Masing-masing penyakit yang dapat menimbulkan keluhan ulu hati ini memiliki gejala yang berbeda.
Mengenal Perbedaan Nyeri Ulu Hati pada Penyakit Lambung dan Jantung
Agar tidak bingung membedakan nyeri ulu hati karena penyakit lambung atau jantung, berikut perbedaan antara keduanya:
Nyeri ulu hati pada penyakit jantung
Pada penyakit jantung atau serangan jantung, ciri-ciri nyeri ulu hati yang muncul adalah sebagai berikut:
- Muncul mendadak, dan disertai nyeri dada yang menjalar hingga rahang, leher, atau lengan. Intensitas nyeri bisa meningkat dalam hitungan menit.
- Rasanya seperti tertusuk, tertindih, dan perih.
- Biasanya bertambah berat saat melakukan aktivitas fisik atau stres.
- Disertai oleh dada berdebar, sesak napas atau napas terasa berat (terutama pada wanita), keringat dingin, lemas tiba-tiba, dan merasa seperti akan pingsan.
Jika merasakan nyeri ulu hati yang mengarah pada gejala penyakit jantung, segeralah ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat. Kondisi ini perlu mendapatkan penanganan secepat mungkin untuk mencegah kerusakan jantung lebih lanjut.
Nyeri ulu hati pada penyakit lambung
Sakit maag sangat lazim terjadi. Diperkirakan 25-40% orang dewasa mengalami sakit maag setiap tahunnya. Penyakit asam lambung atau sakit maag memiliki lokasi gejala yang mirip dengan serangan jantung, namun ciri-cirinya berbeda, yaitu:
- Rasanya seperti panas atau terbakar, terkadang juga terdapat nyeri dada.
- Diikuti keluarnya isi lambung, berupa makanan atau cairan asam lambung.
- Biasanya muncul saat berbaring telentang, dan mereda setelah mengonsumsi obat maag, seperti antasida.
- Disertai perut kembung, rasa begah setelah makan, mual, atau muntah.
Pada sakit maag, gejala biasanya muncul apabila terlambat makan; sedang merasa stres; setelah makan makanan yang merangsang produksi asam lambung, seperti makanan asam, pedas, dan berlemak; atau setelah mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung kafein, seperti cokelat atau kopi.
sumber : alodokter