Tahapan yang dilakukan dalam CSMS, meliputi:
Tahapan 1: Risk Assessment
Pada tahap ini, perusahaan yang akan memberikan kontrak kepada kontraktor akan:
- Menilai dan menakar risiko aktivitas pekerjaan yang akan dikontrakkan.
- Mengkategorikan risiko dengan kategori rendah, menengah dan tinggi.
Hal hal yang mempengaruhi risiko, antara lain adalah jenis pekerjaan, lokasi pekerjaan, potensi celaka karena bahaya di tempat kerja, potensi celaka karena aktivitas kontraktor, pekerjaan simultan oleh beberapa kontraktor, lamanya pekerjaan, pengalaman dan keahlian kontraktor.
Tahapan 2: Pre-Qualification
Untuk meneliti kualifikasi kontraktor dalam hal K3. Hanya mereka yang memiliki sistem K3 yang akan diikutkan di dalam proses tender.
Tahapan 3:. Selection
Untuk memilih kontraktor terbaik diantara mereka yang mengikuti tender.
Tahapan 4: Pre job activity
Langkah ini dilakukan untuk membuka komunikasi awal antara petugas lapangan kontraktor dan petugas lapangan terutama pada perusahaan minyak dan tambang.
Tahapan 5: Work in progress
- Inspeksi Keselamatan Kerja (Safety Inspection)
- Program Keselamatan Kerja (Safety Program): Safety Meeting, Safety Inspection, Safety Promotion, Safety Communication, Emergency Drills and Exercise, Incident Investigation
Tahapan 6: Final evaluation
Evaluasi akhir ini merupakan langkah penilaian kinerja K3 kontraktor selama pra-kualifikasi dan pekerjaan Berlangsung. Hasil evaluasi akan disimpan di bank data dan akan menjadi bahan pertimbangan apakah kontraktor tersebut layak untuk mendapat pekerjaan yang akan datang
Beberapa hal yang kadang dilewatkan ataupun tidak disadari oleh Line Management ataupun karyawan bahwa, pendokumentasian setiap proses pekerjaan amatlah penting. Hal itu bertujuan untuk memonitor dan mendeteksi suatu proses pekerjaan, yang didalamnya terdapat informasi-informasi penting yang pada suatu saat akan dibutuhkan.
Contoh sederhana dari pertanyaan kuesioner CSMS adalah komitmen manajemen dan bukti keterlibatan langsung pada implementasi Sistem Manajemen K3, disini secara nyata bahwa Top Management mempunyai peran yang sangat penting sebagai orang pertama yang bertanggung jawab tentang K3 di perusahaannya.
Untuk memastikan proses ini dijalankan maka perlu dilakukan implementasi seperti rapat K3 yang dilakukan oleh manajemen secara terjadwal. Dan yang lebih penting lagi, setiap melakukan pertemuan atau meeting wajib dibuatkan Minute of Meeting lengkap dengan daftar hadirnya.
Hal-hal sederhana yang sering terlewatkan seperti inilah, yang mempunyai efek pada proses CSMS ini. Oleh karena itu pada pelaku perusahaan, buatlah sistem yang rapi, terintegrasi. Dengan menentukan objectives dan target dan goal yang ingin dicapai, tentunya di sisi K3.
sumber : petrotraining asia